Selamat malam readers atau lebih tepatnya pagi dini hari waktu indonesia barat. Baru saja selesai menonton film ini dilayar televisi dan langsung segera menuliskan sinopsis film yang penuh makna akan persahabatan, impian, dan cinta kasih tanpa membedakan suku atau agama manapun. Penasaran dengan kisahnya ? Yuk mari kita simak ceritanya.
Kai Po cha, merupakan film asal India tahun 2013 (belum lama yaa readers) . Film ini diperankan oleh Sushant Singh sebagai Ishaan, Raj Kumar sebagai Govind, dan Amit Sadh sebagai Omi. Karkter Ishan sebagai pemuda yang pemberani, bersemangat, tulus dan penuh akan ide ide cemerlang. Sedangkan Govind merupakan sosok guru yang rajin, tekun, disiplin dan penakut namun juga sangat ahli dibidang matematika, ia bahkan menjadi guru les vidya adik wanita dari Ishan yang kemudian mereka saling jatuh cinta. Lain hal dengan Omi, pemuda yang satu ini sangat mengidolakan Ishan yang juga teman dekatnya. Ketiga pria ini bersahabat, bermain bercanda tawa bersama dalam senang dan susahnya.
Suatu hari, mereka ingin membuka usaha dibidang olahraga yang kemudian mereka beri nama ShabarMati Sport Club. ShabarMati Sport Club terletak di dekat rumah ibadah dengan target utama mereka yaitu anak anak. Disini mereka melatih anak anak lelaki memainkan alat olahraga seperti kriket, sekaligus menyediakan alat alat yang mereka sewakan dan tak hanya itu ketiga sahabat ini mengajarkan kepada para peserta secara gratis.
Hari demi hari, peserta semakin bertambah. Salah seorang dari peserta hendak mengajak temannya bermain kriket namun temannya menolak dan memilih untuk bermain kelereng disana. Temannya kesal dan kemudian mengadukan ini kepada Ka Ishan. Ishan segera menghampiri anak tersebut dan memintanya untuk berhenti main kelereng namun anak tersebut hanya diam dan tetap melanjutkan permainan kelerengnya. Ide cemerlang Ishan muncul, ia ikutan bermain kelereng dengan anak tersebut, Ali hasmi namanya. Ishan menang melawan Ali dan mengantungi banyak kelereng Ali. Ishan kemudian menantang Ali untuk mencoba main kriket dengan iming iming kalau Ali berhasil melakukan pukulan sebanyak 6x maka seluruh kelereng Ali akan dikembalikan. Ali menerimanya, ia mulai bermain kriket dan melakukan pukulan pertama. Apa yang terjadi ? Ternyataaaa pukulan dari Ali melambung tinggi. Ali punya bakat, bakat yang sungguh luar biasa tanpa diasah. Ishan terkagum, ia lalu meminta Ali melakukan pukulan ketiga hingga akhirnya Ali terjatuh pingsan. Kemudian dokter memeriksanya dan mengatakan Ali hanya keletihan saja. Ishan lalu segera mengantarkan Ali pulang kerumahnya. Setibanya dirumah Ali sang Ayah menemui Ishan. Keluarga Ali berasal dari kalangan muslim. Berbeda memang dengan Ishan dan kedua temannya , namun Ishan tidak memasalahkannya.
Waktu berlalu , Ishan dan kedua sahabatnya berencana untuk menyewa tempat untuk membuat usahanya ini menjadi lebih maju. Mereka lalu mendatangi tempat bangunan yang lokasinya sangat strategis, mereka sangat suka dengan tempat itu namun uang mereka tidak cukup untuk menyewanya. Masih ditempat survei lokasi bersama pemilik bangunan, tiba tiba telefon pemilik bangunan itu berdering dan ternyata ada yang ingin menyewa bangunan tersebut namun si pemilik ini akan mengabarkannya setengah jam lagi. Waktu yang tersisa tinggal sedikit, Ishan Govind dan Omi ingin sekali menyewa tempat tersebut. Demi mewujudkan keinginannya , Omi meminta bantuan kepada Pamannya untuk memberikan pinjaman sebesar 500.000 rupe untuk biaya sewa tersebut. Beruntung, Paman Omi bersedia memberikan pinjaman kepada mereka dengan syarat akan membantunya berkampanye saat pemilihan nanti. Mereka sangat bergembira akan hal ini dan mulai mendesain tempat. Govind lalu menceritakan hal ini kepada Vidya , adik dari Ishan sahabatnya namun Ishan tidak tahu akan kedekatan mereka lebih dari guru dan murid.
Tak butuh waktu yang lama akhirnya mereka meresmikan SabarMati Sport Club. Impian indah mereka terwujud, mereka bersorai bersuka cita. Hingga keesokannya semua berbeda. Tiada yang menduga gempa datang meratakan bangunan diwilayah sana, menghancurkan impian yang selama ini mereka bangun. Govind bergegas ketempat bangunan tersebut namun semua bangunan sudah rata dengan reruntuhan , serentuh hati govind yang tidak menerima akan hal ini. Ishan dan Omi datang kesana dan melihat Govind sedang berteriak kecewa dengan keadaan. Ishan dan Omi mencoba menenangkan Govind dengan meminta bersabar atas semua ini. Mereka pun menangis san saling berpelukan.
Disela sela hiruk pikuknya suasana , Ishan teringat akan Ali dan segera menujur kerumah Ali. Betapa memperihatinkannya rumah Ali dan sekitarnya , Ishan lalu membawa Ali dan warga setempat ketempat pengungsian yang diberikan oleh Pamannya Omi. Disana ada Omi sedang membantu korban pengungsian dari daerahnya. Setibanya ditempat pengungsian, Ishan dilarang masuk oleh penjaga karena membawa warga dari wilayah muslim pimpinan Ayahnya Ali. Saat itu ayah Ali sedang keluar kota jadi tidak ada untuk menoling warganya. Penjaga tempat pengungsian tetap melarang Ishan masuk, namun Ishan pun terus menjelaskan bahwa para korban sangat membutuhkan bantuan kondisi mereka memperihatinkan, bangunannya tidak aman untuk ditinggali saat ini dan mereka belum makan sejak dua hari. Ishan lalu meminta bantuan Omi namun sayang Omi tidak bisa membantu hanya karena perintah Pamannya melarang warga Pimpinan Ayahnya Ali masuk. Ishan kesal, ia marah dan memukul Omi. Ia lalu balik dan membawa Ali dan para korban ketempat lain. Hari berlanjut , ayah ali pulang dan memarahi Ishan atas apa yang ia lakukan walaupun niat ishan adalah menolong tapi Ayah ali tahu bahwa Paman Omi tidak akan mau membantu warga dari Ayah Ali. Ishan kembalu kerumah, perseturuan Ishan dan Omi belum selesai mereka belum bertemu satu sama lain. Vidya lalu menyuruhnya kakanya, Ishan untuk meminta maaf secara tulus kepada Omi atas emosinya kemarin. Tak sulit bagi Omi memaafkan sahabatnya , mereka lalu berbaikan kembali.
Sementara itu Govind mengurung diri dirumah lantaran putus asa usaha yang mereka bangun sirnah diguncang gempa. Lalu vidya datang menyemangatinya , dan mereka bertiga mulai kembali membuka harapan baru.
Ishan terus melatih Ali. Ia memantapkan cara agar Ali bisa melakukan pukulan dalam sehebat pukulan luar yang Ali lakukan. Ia terus melatihnya dan mencoba mengikut sertakan Ali dalam kompetisi kriket tingkat Provinsi. Semangatnya begitu besar, penuh keyakinan akan Ali bisa menjadi pemain kriket terbaik dari India. Dan esoknya afalah hari pengumuman seleksi kriket, Ishan sangat yakin Ali bisa lolos dari seleksi itu. Namun, kabar buruk datang. Sejumlah warga dari wilayah Ishan atau warha dari pimpinan paman Omi yang menaiki kereta tewas dibakar oleh warga dari wilayah ayah Ali akibat balas dendam. Banyak wanita dan anak anak tewas dalam insiden ini, termasuk Adik dari Paman Omi yang tidak lain adalah Ibu nya Omi meninggal akibat insiden ini. Sementara itu , hari ini adalah waktu yang dinanti nanti Ishan dan Ali. Yaa, hari ini adalah pengumuman hasil seleksi kriket yang telah diikuti Ali. Ishan pergi kerumah Ali dan meminta izin dari ayah Ali untuk membawa Ali keluar. Ayah ali melarang Ishan dan Ali keluar dengan alasan keamanan. Suasana diluar rumah Ali mulai mencekam, anak buah dari Pamannya Omi berencana untuk membalas aksi pembakaran kereta tersebut. Ishan mulai takut dan menelefon Govind untuk menemaninya ke tempat Ali. Govind segera kesana secara sembunyi sembunyi. Benar benar menegangkan, warga pimpinan Ayah Ali berada didalam rumah dan tidak keluar rumah karena anak buah dari Pamannya Ali berkeliaran lengkap dengan senjata tajam. Govind sampai dengan wajah ketakutan. Govind menceritakan bahwa situsi diluar seperti apa dan Ishan segera menyuruh Ali dan ayahnya naik keatas untuk bersembunyi sementara sambil memegang telefon. Jika kondisi diluar sudah aman, Ishan akan segera membawa Ali ketempat hasil seleksi. Tiba tiba, Kriing...kriing bunyi handphone govind berdering , vidya khawatir situasi govind dan kakanya. Ishan mendengar vidya yang menelfon dan memarahi govind karena selama ini sudah diam diam dekat dengan adiknya tanpa sepengetahuannya. Saat pertengkarannya tiba tiba Omi masuk kerumah Ali dan menanyakan kepada Ishan dan Govind dimana Ayah Ali. Omi ingin menghabisi nyawa Ayah Ali karena dianggap sebagai dalang dibalik kematian ibunya. Api balas dendam Omi semakin serius, ia membawa pistol ditangannya. Ishan menghalanginya dengan mengatakan bahwa Ayah Ali tidak Ada disini, namun tiba tiba vidya menelefon ke hp Ishan yang mana hp tersebut dipegang oleh Ayah Ali. Omi mendengar bunyi hp itu diatas dan segera mencari Ayah Ali. Ketemu, Omi meluapak amarahnya dengan melepaskan peluru ke arah ayah Ali namun tiba tiba Ishan muncul dan menghalangi tembakan Omi ke ayah ali hingga akhirnya peluru mengenai Ishaaaaannn. Matanya melotot dan tubuhnya seketika mengelurakn darah akibat tembakan Omi. Ishan tewas. Ali, ayahnya , Govind bereriak dan menangis kencang. Omi terdiam, syok. Apa yang terjadi ? Omi membunuh sahabatnya sendiri ? Air mata Omi mulai membasahi wajahnya, ia menyesal telah melampiaskan kekecewannya yang berujung maut pada sahabatnya sendiri. Sungguh kisah yang tidak pernah terduga sebelumnya.
Waktu berjalan, mempertemukan Govind dan Omi kembali. Govind sudah memiliki anak dari penrikahannya dengan Vidha. Anak laki kecil lucu tersebut ia beri nama Ishan. Mendengar nama ini, omi pun teringat akan masa lalu. Hingga pada akhirnya Govind, Vidya, dan Omi menonton kriket di stadion bersama dengan menyaksikan penampilan memukau dari Ali. Ali hasmi, idolah baru pemain kriket asal negerinya India. Ali menjadi bintang, seperti apa yang telah diperjuangkan dan diharapkan oleh Ishan. Dalam setiap pukulannya ,Ali mengingat apa yang Ishan telah ajarkan. Dalam setiap lambungan bole yang ia pukul, Ali melihat senyuman Ishan. Sungguh Indah.
Amazing story, with Amazing person!!♥♥♥
... selesai ...